Sabtu, 16 Juli 2016

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK

Kita semuanya tentu telah maklum, bahwa pengaruh keluarga terhadap anak berbeda-beda. Sebagian keluarga mendidik anak-anaknya menurut pendirian yang modern. Sedang sebagian yang lain masih menganut pendirian-pendirian yang kuno atau kolot.
Keadaan keluarga berlainan pula antara satu sama lain ada keluarga yang kaya, ada yang kurang mampu, ada keluarga yang banyak anggotanya dan ada juga yang sedikit, ada keluarga yang selalu diliputi suasana yang tenang dan tentram ada juga yang selalu gaduh bercekcok dan sebagainya. Dengan sendirinya keadaan keluarga yang bermacam-macam coraknya itu akan membawa pengaruh yang berbeda-beda pula terhadap pendidikan anak. Segala sesuatu yang ada dalam keluarga baik yang berupa benda dan orang-orang serta peraturan dan adat-istiadat dalam keluarga sangat berpengaruh dan menentukan corak perkembangan anak.   Bagaimana cara orang tua mendidik dalam keluarga itu, demikianlah cara anak itu mereaksi dalam lingkungannya.
Suatu contoh jika anak di dalam keluarganya sering kali ditertawakan dan diejek jika ia tidak berhasil melakukan sesuatu, maka dengan tidak sadar ia akan selalu berhati-hati dan tidak akan melakukan sesuatu yang baru atau yang sukar, ia akan selalu menjadi orang yang selalu diliputi keragu-raguan.
Jika di dalam lingkungan keluarga ia selalu dianggap dan dikatakan bahwa ia masih kecil dan karena itu belum dapat melakukan sesuatu, kemungkinan besar anak itu selalu merasa kecil, tidak berdaya tidak dapat melakukan sesuatu. Ia akan berkembang menjadi orang yang masa bodoh dan tidak atau kurang mempunyai perasaan harga diri.
Sebaliknya jika anak itu dididik dan dibesarkan oleh orang tua atau lingkungan keluarga yang mengetahui akan kehendaknya dan berdasarkan kasih sayang kepadanya ia akan tumbuh menjadi anak yang tenang dan mudah menyesuaikan diri terhadap orang tua dan anggota keluarga lainnya serta lingkungan disekitarnya.
Dengan demikian akibat umum yang timbul karena kesalahan dalam mendidik anak dalam lingkungan keluarga adalah kurangnya perasaan harga diri terhadap anak tersebut. Mengingat buruknya akibat yang timbul maka perlu kranya diberikan saran atau beberapa petunjuk untuk mengurangi perasaan kurangnya harga diri tersebut.
a.        Janganlah seringkali melemahkan semangat anak dalam usahanya hendak berdiri sendiri, banyak orang tua yang menganggap kalau anaknya belum bisa mengerjakan atau berbuat sesuatu sehingga kerap kali mereka melarang anaknya melakukan hal-hal yang baru.
b.        Janganlah mempermalukan anak atau mengejek anak dimuka orang lain kadang orang tua menganggap cara itu sebagai alat untuk mendidik anak supaya jera.
c.        Jangan terlalu membeda-bedakan dan berlaku pilih kasih terhadap anak-anak baik antara anak yang besar dan yang kecil maupun antara anak laki-laki dan perempuan, usahakan agar dalam segala tingkah laku dan perbuatan serta ucapan menunjukkkan cinta dan kasih sayang yang merata kepada mereka.
d.        Jangan terlalu memanjakan anak, tapi kita harus memperdulikan mereka. Seorang anak yang dimanjakan akan kurang rasa tanggung jawabnya, selalu berstandar dan minta pertolongan kepada orang lain, merasa diri tidak sanggup dan sebagainya. Demikian pula anak yang tidak diperdulikan atau kurang terpelihara oleh orang tuanya akan merasa bahwa dirinya itu rendah, tak berharga merasa diasingkan oleh orang lain dan sebagainya. Maka akibatnya ia kan berbuat sekehendak hatinya.
e.        Jangan terlalu mengekang atau over protektif terhadap anak. Jika terlalu dikekang maka anak itu akan merasa dibelenggu oleh orang tuanya, dan jika suatu saat belenggu itu lepas dia akan meluapkan segala perasaan dan emosi yang ada dalam dirinya, kebanyakan anak semacam ini akan bersifat brutal.

Oleh : Siti Halimah, S.Pd.I