Minggu, 12 Juni 2016

Pendidikan Karakter, Upaya Mengendalikan Degradasi Moral Bangsa

Moral merupakan landasan dan patokan dalam bertindak bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat maupun dalam lingkungan keluarga. Moral berada pada batin atau pikiran setiap insan sebagai fungsi kontrol terhadap pikiran-pikiran negatif yang akan direalisasikan. Dengan moral segala tindakan akan mudah terarah.
Dalam kehidupan bermasyarakat, moral merupakan sikap yang bersifat baik yang dapat diterima oleh masyarakat  sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya. Oleh karena itu, manusia  diharapkan memiliki moral karena hal tersebut penting demi berlangsungnya sosialisasi terhadap lingkungannya.
Apabila suatu bangsa dihuni oleh manusia yang bermoral dan bermartabat, maka pastilah kehidupan serta peradaban dalam bangsa tersebut akan berjalan mulus. Yang kemudian akan membawa diri bangsa kepada kehidupan yang jauh dari keterpurukan, kemiskinan, dan krisis moral yang berkepanjangan.
Ketika kita memperbincangkan mengenai kualitas moral anak-anak bangsa Indonesia, mungkin kita patut untuk prihatin. Karena maraknya kasus-kasus pelanggaran moral yang mewarnai bangsa ini mencerminkan bahwa bangsa kita ini telah mengalami degradasi moral yang sangat memprihatinkan. Mulai dari kasus tawuran remaja, kasus narkoba dan minuman keras, kasus pelecehan seksual, kasus pornografi dan pornoaksi terutama yang terjadi di kalangan para pelajar. Kasus yang terjadi baru-baru ini menimpa salah satu anak bangsa yang masih berstatus sebagai pelajar menjadi duka sekaligus tamparan bagi dunia pendidikan. Yuyun, siswi berusia 14 tahun diperkosa dan dibunuh oleh 14 pemuda ketika pulang dari sekolah. Harapan dan cita-cita kedua orang tuanya pun pupus sudah. Para pelaku yang rata-rata masih remaja tanggung itu pun harus meringkuk di balik jeruji besi dan tidak dapat bersekolah. Masih banyak kasus-kasus kekerasan maupun kriminalitas yang terjadi di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi moral bangsa terutama generasi muda mengalami kemerosotan sehingga perlu mendapat perhatian. Selain itu, kasus tersebut membuktikan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter yang sangat serius. Mengatasi krisis karakter inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah khususnya Kemendikbud. Kasus Yuyun memang tidak sepenuhnya menjadi beban berat bagi dunia pendidikan kita yang belum berhasil membentuk karakter warga negara yang baik, akan tetapi  hal tersebut ada kaitannya dengan masalah hukum, keamanan dan kriminalitas yang semakin mewabah di masyarakat. Namun besarnya harapan berbagai pihak terhadap dunia pendidikan untuk membangun sumber daya manusia, membentuk karakter, serta mengembalikan bangsa Indonesia kepada jati dirinya.
 Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang dinyatakan dalam pasal 3 bahwa tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mempunyai moral yang tinggi. Masalah yang terjadi, saat ini terjadi kesenjangan dalam mendidik anak. Tanggung jawab pendidikan seolah diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Sementara orang tua  dan masyarakat kurang peduli bahkan mengabaikannya.
Disinilah pendidikan karakter sebagai salah satu solusi untuk memperbaiki moral bangsa. Dimana pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang datang baik intern (pada diri sendiri) maupun ekstern (keadaan di sekitarnya) melalui tindakan untuk mewujudkan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter juga membangun etika sosial yang nantinya berperan dalam pengimplementasian pada kehidupan sosial masyarakat.
Para pendidik harus bekerja keras dalam melaksanakan perannya mencerdaskan kehidupan bangsa. Akan tetapi dukungan dan partisipasi masyarakat dan orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan. Keluarga memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak dan anggota keluarga lainnya, karena keluarga merupakan sarana terdekat dalam pembentukan karakter serta kepribadian individu. Disamping itu, masyarakat juga dapat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan karakter melalui lembaga-lembaga sosial baik formal maupun non formal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya pendidikan karakter pada suatu bangsa sebagai penanaman nilai-nilai pada putra-putri bangsa sebagai pedoman untuk membangun bangsa yang bermartabat, serta menciptakan integrasi sosial yang nantinya berimplikasi terhadap masa depan bangsa Indonesia.


Oleh, Nur Salim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar