Moral merupakan landasan dan patokan dalam bertindak bagi setiap
orang dalam kehidupan sehari-hari baik di tengah-tengah kehidupan masyarakat
maupun dalam lingkungan keluarga. Moral berada pada batin atau pikiran setiap
insan sebagai fungsi kontrol terhadap pikiran-pikiran negatif yang akan
direalisasikan. Dengan moral segala tindakan akan mudah terarah.
Dalam kehidupan bermasyarakat, moral merupakan sikap yang bersifat
baik yang dapat diterima oleh masyarakat
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di lingkungannya. Oleh karena
itu, manusia diharapkan memiliki moral
karena hal tersebut penting demi berlangsungnya sosialisasi terhadap
lingkungannya.
Apabila suatu bangsa dihuni oleh manusia yang bermoral dan
bermartabat, maka pastilah kehidupan serta peradaban dalam bangsa tersebut akan
berjalan mulus. Yang kemudian akan membawa diri bangsa kepada kehidupan yang
jauh dari keterpurukan, kemiskinan, dan krisis moral yang berkepanjangan.
Ketika kita memperbincangkan mengenai kualitas moral anak-anak
bangsa Indonesia, mungkin kita patut untuk prihatin. Karena maraknya
kasus-kasus pelanggaran moral yang mewarnai bangsa ini mencerminkan bahwa
bangsa kita ini telah mengalami degradasi moral yang sangat memprihatinkan.
Mulai dari kasus tawuran remaja, kasus narkoba dan minuman keras, kasus
pelecehan seksual, kasus pornografi dan pornoaksi terutama yang terjadi di
kalangan para pelajar. Kasus yang terjadi baru-baru ini menimpa salah satu anak
bangsa yang masih berstatus sebagai pelajar menjadi duka sekaligus tamparan
bagi dunia pendidikan. Yuyun, siswi berusia 14 tahun diperkosa dan dibunuh oleh
14 pemuda ketika pulang dari sekolah. Harapan dan cita-cita kedua orang tuanya
pun pupus sudah. Para pelaku yang rata-rata masih remaja tanggung itu pun harus
meringkuk di balik jeruji besi dan tidak dapat bersekolah. Masih banyak
kasus-kasus kekerasan maupun kriminalitas yang terjadi di kalangan pelajar dan
mahasiswa.
Hal ini menunjukkan bahwa kondisi moral bangsa terutama generasi
muda mengalami kemerosotan sehingga perlu mendapat perhatian. Selain itu, kasus
tersebut membuktikan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang mengalami krisis
karakter yang sangat serius. Mengatasi krisis karakter inilah yang menjadi
pekerjaan rumah bagi pemerintah khususnya Kemendikbud. Kasus Yuyun memang tidak
sepenuhnya menjadi beban berat bagi dunia pendidikan kita yang belum berhasil
membentuk karakter warga negara yang baik, akan tetapi hal tersebut ada kaitannya dengan masalah
hukum, keamanan dan kriminalitas yang semakin mewabah di masyarakat. Namun
besarnya harapan berbagai pihak terhadap dunia pendidikan untuk membangun
sumber daya manusia, membentuk karakter, serta mengembalikan bangsa Indonesia
kepada jati dirinya.
Dalam Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang pendidikan nasional yang dinyatakan dalam pasal 3 bahwa
tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang berakhlak mulia dan mempunyai moral yang tinggi. Masalah
yang terjadi, saat ini terjadi kesenjangan dalam mendidik anak. Tanggung jawab
pendidikan seolah diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Sementara orang
tua dan masyarakat kurang peduli bahkan
mengabaikannya.
Disinilah pendidikan karakter sebagai salah satu solusi untuk
memperbaiki moral bangsa. Dimana pendidikan karakter merupakan suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran
dan kepekaan terhadap masalah-masalah yang datang baik intern (pada diri
sendiri) maupun ekstern (keadaan di sekitarnya) melalui tindakan untuk
mewujudkan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter juga membangun etika
sosial yang nantinya berperan dalam pengimplementasian pada kehidupan sosial
masyarakat.
Para pendidik harus bekerja keras dalam melaksanakan perannya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Akan tetapi dukungan dan partisipasi masyarakat
dan orang tua dalam hal ini sangat dibutuhkan. Keluarga memiliki peran penting
dalam menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak dan anggota keluarga lainnya,
karena keluarga merupakan sarana terdekat dalam pembentukan karakter serta
kepribadian individu. Disamping itu, masyarakat juga dapat berperan dalam
penyelenggaraan pendidikan karakter melalui lembaga-lembaga sosial baik formal
maupun non formal.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya
pendidikan karakter pada suatu bangsa sebagai penanaman nilai-nilai pada
putra-putri bangsa sebagai pedoman untuk membangun bangsa yang bermartabat,
serta menciptakan integrasi sosial yang nantinya berimplikasi terhadap masa
depan bangsa Indonesia.
Oleh, Nur Salim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar